2008
Seorang sarjana muslim di Yogyakarta, Waluyo
Adhi Saputro, merasa prihatin bahwa potensi kekuatan filantropi Islam di
Indonesia belum bisa berbuat banyak untuk menangani dan menyelesaikan
masalah-masalah sosial klasik yang di hadapi ummat, terutama kebodohan dan
kemiskinan. Dia kemudian menggagas sebuah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang diberi
nama ‘PUSAT ZAKAT’. Lembaga ini kemudian disahkan melalui Akta Notaris Khusnina
Widyasningrum, SH, No: 5, Tanggal 23 Agustus 2008.
2009
PUSAT ZAKAT mulai bergerak dengan meluncurkan
program ‘PUSAT BEASISWA’. Pusat Zakat melalui program ini segera menangani,
menyantuni dan mendampingi anak-anak yatim dan dhuafa di Kabupaten Gunung Kidul
bagian selatan. Gunung Kidul adalah sebuah kabupaten termiskin di DI
Yogyakarta. Sementara itu kawasan selatan merupakan daerah paling miskin di
Gunung Kidul. Membidik Gunung Kidul bagian selatan, berarti membidik kawasan
paling miskin di Gunung Kidul dan DI Yogyakarta. Bidikan ini sangat tepat
karena kawasan tersebut memang sangat jarang tersentuh bantuan, mengingat
tempatnya memang terpencil, terisolir dan ‘tidak ada dalam peta’.
2010
Sukses menggerakkan PUSAT BEASISWA, segera
PUSAT ZAKAT meluncurkan program berikutnya yaitu PUSAT BUKU PERPUSTAKAAN
BINTANG. Untuk menopang program ini PERPUSTAKAAN BINTANG segera mencanangkan
‘WAKAF BUKU’, dimulai dengan ‘WAKAF BUKU 2010’. Program ini segera saja
mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat luas dan para penerbit di
Yogyakarta. Tak ayal lagi dalam sekejab PERPUSTAKAAN BINTANG mampu mengoleksi
buku sekitar 7000 buah di tahun ini. Buku-buku tersebut mencakup agama maupun
non-agama (umum), buku-buku dewasa maupun anak-anak. PERPUSTAKAAN BINTANG
mencanangkan layanan reguler, keliling dan mukim.
2011
PUSAT BEASISWA terus dikembangkan. Sukses di
Gunung Kidul Selatan, program ini segera diperluas di kawasan Bantul. Sisa-sisa
gempa bumi dahsyat yang melanda Bantul beberapa tahun sebelumnya masih terasa
dan menyisakan anak-anak yatim serta dhuafa. Di sini program PUSAT BEASISWA
kembali mengambil peran penting dalam penanganan, penyantunan dan pendampingan.
Sementara itu
PERPUSTAKAAN BINTANG juga terus dikembangkan, dengan menambah layanan yang
sudah ada (layanan reguler, keliling dan mukim), dengan layanan baru yaitu
layanan perpustakaan mini. Program WAKAF BUKU-pun juga kembali digerakkan.
Melalui ‘WAKAF BUKU 2011’ program ini tidak lagi sekedar membidik wilayah
Yogyakarta, tetapi mulai dikembangkan ke tingkat nasional. Maka berbagai
kota-pun segera melibatkan diri ke dalam program ini.
Mari berpartisipasi dalam membangun pelayanan kami.
Tinggalkan komentar agar kami bisa lebih baik untuk kedepannya :)