BANTUL—DI dalam
Masjid Al-Mujahidin tiba-tiba ada ‘gajah’ dan ‘kuda’. Bukan hanya itu, di
sanapun juga ada ikan, monyet, kupu-kupu dan bahkan siput. Gajah yang berbadan
besar itu berdiri kokoh dengan belalainya yang dilipat kuat. Sementara itu sang kuda kelihatan
berjalan-jalan dengan trengginas. Ikan berenang-renang dalam air kolam yang
sangat jernih. Sementara itu seekor monyet nampak memandangi setundun pisang
yang kesemuanya sudah masak dan siap makan.
Hewan-hewan tersebut bukanlah hewan hidup dalam arti yang
sebenarnya. Melainkankan gambar di atas sebuah kertas A3 hasil karya anak-anak
asuh Pusat Zakat di Pusat Pemberdayaan Banguntapan. Pada hari itu, ahad (09/03)
memang sedang diselenggarakan kegiatan pembinaan rutin anak-anak asuh Pusat
Zakat di Pusat Pemberdayaan Banguntapan, mengambil tempat di Masjid
Al-Mujahidin, Bumen Wetan, Baturetno Banguntapan Bantul. Agenda pembinaan pada
hari itu yang masuk Bulan Maret adalah menggambar.
Para peserta menggambar tidak lain adalah anak-anak asuh
Pusat Zakat penerima manfaat program ‘beasiswa anak mandiri’. Mereka merupakan
anak-anak yatim dan dhuafa yang berasal dari wilayah Banguntapan Bantul.
Sebagai penerima manfaat program’beasiswa anak mandiri’ anak-anak setiap bulan
sekali memang mengikuti kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh Pusat
Zakat. Materi pembinaan bermacam-macam yang diharapkan bisa membantu
perkembangan pendidikan anak, antara lain tausiah, permainan, keterampilan,
dongeng, menggambar dan lain sebagainya.
Menggambar Hewan
Pagi itu anak-anak berdatangan ke Masjid Al-Mujahidin dengan
ceria. Beberapa anak yang rumahnya dekat nampak berjalan kaki, sebagian lagi
datang dengan mengendarai sepeda dan ada beberapa anak yang datang di antar
orang tuanya. Suasana memang sangat mendukung kegiatan pembinaan rutin bisa
kembali dilaksanakan secara normal. Berbeda dengan kegiatan pembinaan bulan Februari kemarin yang kurang bisa
berjalan maksimal, oleh karena masih banyaknya berceceran debu di lingkungan
dan dalam masjid sebagai akibat erupsi Gunung kelud di Jawa Timur yang efeknya
sampai di Yogyakarta.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan dari team penyaluran Pusat
Zakat. Anak-anak kemudian diminta berkumpul untuk bersama-sama mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan bagi kelancaran acara. “Hari ini kita akan
bersama-sama menggambar. Adapun tema gambar yang akan kita buat adalah mengenai
hewan. Kepada adik-adik diberi kebebasan untuk menentukan sendiri hewan apa
yang akan digambar. Boleh menggambar gajah, kerbau, sapi, kuda, ayam atau
hewan-hewan lainnya yang disukai. Nanti juga bisa ditambahkan gambar-gambar
berikutnya yang bersifat mendukung, misalnya pohon, rumput, bebatuan dan lain
sebagainya untuk membantu gambar yang kita buat agar menjadi semakin bagus”,
ujar team penyaluran Pusat Zakat di hadapan anak-anak.
Segala peralatan yang diperlukan untuk menggambar sudah
dipersiapkan sebelumnya oleh Pusat Zakat. Yaitu kertas putih A3 dan pewarna/crayon.
Anak-anakpun kemudian dipersilakan mencari posisi yang pas dan nyaman untuk
bisa menggambar dengan baik. Ada yang
berdua, ada yang bertiga dan ada yang berkelompok lebih banyak. Setelah semua
anak berada dalam posisi yang diinginkan, maka kertas gambar dan crayon segera
dibagikan. Nampak mereka penuh semangat untuk segera menggoreskan crayonnya di
kertas yang sudah dibagikan.
Menggambar yang
Menyenangkan
Menurut informasi dari team penyaluran, kegiatan menggambar
pada kesempatan ini diarahkan dapat menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan
kepada anak-anak. Oleh karena itu anak-anak diberi kebebasan untuk menggambar
hewan yang mereka sukai. Anak-anak yang menyukai ayam bisa menggambar ayam.
Mereka yang menyukai kuda boleh menggambar kuda, dan lain sebagainya. Mereka
tidak diarahkan menggambar hewan tertentu yang tidak disukai, yang dapat
membuat kegiatan menggambar ini menjadi tidak menyenangkan. Anak-anak diberi
waktu sekitar satu jam untuk mengerjakan tugas tersebut.
Di sela-sela kegiatan menggambar anak-anak nampak
menyempatkan diri saling berdiskusi mengenai karya masing-masing. Bahkan canda
dan tawa juga mewarnai kegiatan tersebut. Kelihatan bahwa anak-anak ingin
menghasilkan harya terbaik berdasarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki,
namun tetap dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Demikian juga dalam
memberikan warna pada gambar yang berhasil dibuat, anak-anak juga nampak sangat
cermat agar warna-warna yang dipilih benar-benar dapat masuk dan dalam
pemberian warna tidak ada yang keluar dari gambar. Mereka juga nampak bangga
dengan hasil karya masing-masing. Sehingga tidak ragu-ragu untuk menyodorkan ke
depan ketika tiba waktunya team penyaluran memotret hasil karya anak-anak
Banguntapan ini.(*)
Mari berpartisipasi dalam membangun pelayanan kami.
Tinggalkan komentar agar kami bisa lebih baik untuk kedepannya :)